Rabu, 09 Oktober 2013

Rahasia dan Fakta Mengenai Film Kartun Doraemon

Inilah rahasia-rahasia terselubung dari film Kartun Doraemon yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Apa maksud nama "Doraemon"?

Nama Doraemon sebenarnya diciptakan dari 2 patah kata: Dora & Emon. Dora adalah seperti kucing jalanan dan emon adalah kata ganti untuk binatang jantan untuk bahasa tradisional Jepang. So, maksud nama Doraemon adalah kucing jantan liar.


2. Bagaimana menuliskan "Doraemon" dalam bahasa Jepang?

ドラえもん


3. Doraemon memiliki kode produksi?

Ya! Doraemon memiliki kode, yaitu MS-903. Ini adalah nama asli Doraemon sebagai robot, & dengan nama inilah ia dipanggil oleh pemilik pabrik robot di mana ia diciptakan.


4. Birthday Doraemon?

3 September 2112 adalah TANGGAL di mana Doraemon dihasilkan. Doraemon ni lebih kurang robot masa akan datang la.


5. Doraemon memiliki nomor ajaib?

1293. Doraemon memiliki berat 129,3 kg & tingginya 129,3 cm. Ia bisa berlari dengan kecepatan hingga 129,3 km / jam ketika ketakutan & melompat 129,3 cm ketika terancam bahaya. Kekuatan maksimumnya 129,3 bhp. Lingkar pergelangan tangannya 129,3 mm. Kakinya berdiameter 129,3 mm. Ia dibuat pada September 3, 2112, di Pabrik Robot Matsushiba.


6. Apa warna asli Doraemon?

Warna cat asli Doraemon adalah kuning. Setelah tahu bahwa telinganya digigit tikus, So Doraemon merasa tertekan dan menyelinap ke atas menara, dan meminum air ramuan berlabel "kesedihan". Ketika Doraemon menangis, warna kuningnya luntur dan suaranya berubah karena ramuan tersebut. Sesuai dengan pepatah english In Blue berarti dalam kesedihan kan.


7. Doraemon adalah robot yang tidak sempurna dan tambahan lagi, Doraemon adalah produk Sub-standar karena banyak peralatannya tidak berfungsi dengan baik sebagai contoh bel pemanggil kucingnya.


8. Doraemon pernah bersekolah?

Doraemon memang bersekolah. Nama sekolah Doraemon adalah Robot School (ロボット 学校, Robotto Gakkō)


9. Bagaimana kinerja Doraemon di sekolahnya?

Doraemon berprestasi buruk di sekolah robot sehingga tidak yang mau mengambil Doraemon untuk sebagai teman sehingga sampai bayi Sewaishi (cicit Nobita, dimasa akan datang) menyukai Doraemon dan mengirim Doraemon ke Nobita yaitu Kakeknya dimasa lalu untuk menjaga Nobita.


10. Berapa jumlah alat di kantong doraemon?

Lebih kurang 4500 alat telah dikeluarkan dari kantong doraemon mulai dari episode pertama sampai sekarang, termasuk yang paling populer adalah Doko Demo Doa (Pintu Ke mana saja), Take-copter (Baling-baling Bambu), Kuukihou (Meriam Senjata Angin) & Time Machine (Mesin Waktu)


11. Tombol turn on / off Doraemon adalah sebuah switch berbentuk bola kecil bulat yang menjadi ekornya.


12. Tangan Doraemon memiliki kekuatan adhesive & daya sedot yang luar biasa sehingga semua benda bisa dipegang oleh Doraemon. Teknologi yang digunakan pada tangannya yang sama dengan gaya gravitai bumi dalam skala mini. Inilah yang menjelaskan bagaimana tangan Doraemon yang bulat bisa memegang barang.


13. Kenapa Doraemon dan Dorami dikatakan sebagai kakak & adik?

Ini karena mereka berdua "dilahirkan" dari satu tangki minyak yang sama dan "Doraemon" lahir terlebih dahulu dari Dorami (2 tahun lebih tua), sehingga ia disebut "kakak", kemudian Dorami juga disewa oleh keluarga Sewashi.


14. Bagaimana Doraemon buang air?

Sistem pencernaan Doraemon meskipun Doraemon ni adalah robot, namun mampu mengolah bahan apa pun menjadi sumber energi berbentuk sejenis minyak tanpa ampas. Sebab itulah Doraemon tak pernah pup.


15. Kenapa Doraemon takut pada tikus?

Doraemon takut pada tikus karena trauma saat telinganya digigit oleh tikus sewaktu dia tidur siang hari.


16. Siapa nama pacar Doraemon yang juga merupakan kucing asli?

Namanya adalah Mii-chan.

17. Tokoh “Pak Guru” sudah sering muncul di Doraemon, siapa tuh nama aslinya?
Tokoh Pak Guru yang sebenarnya juga sangat mencemaskan Nobita (tapi dasar Si Nobita males2an aja) ini memang sebenarnya dari awal tidak mempunyai nama & hanya disebut Sensei (先生) aja. Namun, pada versi yang diputar di Nihon Television, ia diberi nama asli “Ganari” (我成) 
 
 
18. Masih ingat dengan Paman yang suka memberi angpau tahun baru pada Nobita? Siapa namanya? Apa perkerjaannya?
Namanya adalah Nobirou Nobi, adik dari ayah Nobita yakni Nobisuke. Ia adalah seorang atlet yang sukses 
 
19. Siapa nama orangtua Nobita dalam versi Amerika?
Ayah: Marvim Nobi & Ibu: Rukia Nobi 
 
20. Siapa yang lebih “hebat”? Dorami atau Doraemon? Apa buktinya?
Menurut data, Dorami lebih hebat dari Doraemon… Dorami mampu menghasilkan energi sebesar 10000 tenaga kuda, silakan bandingkan dengan Doraemon yang hanya bisa mengeluarkan sebesar 129.3 tenaga kuda (angka hokinya Doraemon nih ) 
 
21. Kenapa Dorami lebih hebat dari Doraemon, kakaknya?
Ada sesuatu yang lucu mengenai hal ini… di mana ilmuwan yang membuat Doraemon dan Dorami berkata bahwa minyak yang digunakan untuk membuat robot tipe “bersaudara” ini, salah satu lapisan akan menjadi stagnant dan tenggelam ke bawah. Lapisan yang bagian bawah ini akan menghasilkan kualitas robot kucing yang lebih baik.
Fakta ini menjelaskan bahwa kemungkinan besar Dorami menjadi robot yang lebih bagus dari Doraemon karena Dorami diciptakan setelah Doraemon (sekitar 2 tahun kemudian), atau singkatnya… Doraemon dibuat dengan lapisan minyak yang atas dan Dorami dibuat dengan lapisan minyak yang bawah, yang lebih bagus kualitasnya, meski mereka lahir dari 1 tangki minyak 
 
22. Bagaimana Dorami muncul di keluarga Nobita? Siapa empunya Dorami?
Dorami sebenarnya tidak langsung muncul dalam keluarga Nobita, namun di keluarga cicit-cicitnya Nobita di abad 22 yakni Sewashi. Dorami dibeli untuk menggantikan Doraemon, yang dikirim untuk menemani Nobita. Yang memiliki Dorami adalah Sewashi dan yang mengirim Dorami (dan Doraemon) juga Sewashi. Dorami biasanya dikirim untuk menggantikan tugas Doraemon menjaga Nobita apabila Doraemon sedang dalam urusan penting sehingga ia tidak bisa menemani Nobita, misalnya saat ia harus di-tune up di pabrik. 
 
23. Siapa Ayah – Ibu Sizuka? Kenapa ayah Sizuka jarang terlihat?
Ibu Shizuka = Maaf sekali, sampai saat ini, ibu Shizuka tidak punya nama
Ayah Shizuka = Yoshio Minamoto
Beliau sangat sering terlihat di Episode Spesial Malam Sebelum Pernikahan Shizuka dan Nobita
Ibu Suneo dan Ibu Giant juga sampai saat ini juga belum “diberi nama”
Bapak dan Ibu Dekisugi memang tidak pernah tampak… alasannya… ya karena tokoh utamanya adalah Nobita dan Doraemon, bukan Dekisugi. 
 
24. Siapa Perancang Doraemon?
Nah… sekarang mari kita meneliti pertanyaan yang menarik: siapakah pembuat Doraemon dan Dorami yang sebenarnya?
Yang menjadi penyebab konflik adalah beredarnya “ending” Doraemon yang menyatakan bahwa Doraemon mengalami malfungsi, di mana Nobita terpacu untuk belajar keras, menikah dengan Shizuka, dan akhirnya menjadi ilmuwan handal. Di versi ending ini, pencipta Doraemon tidak lain dan tidak bukan adalah Nobita. Ini adalah ending yang “sangat masuk akal” dan “melengkapi lingkaran cincin epos dan mitos antara persahabatan Doraemon dan Nobita, sebuah hubungan persaudaraan yang sudah melebihi ikatan antara manusia dan robot, bahkan melebihi saudara kandung”
Tapi sayangnya… faktanya Doraemon tidak pernah, atau belum memiliki ending.
Cerita “ending” di mana Nobita menciptakan Doraemon di atas hanyalah sekedar “doujinshi” (semacam manga berjenis fanfiction alias tidak diterbitkan oleh sang pembuat aslinya) yang konsep awalnya dikembangkan oleh Nobuo Sato kemudian diterbitkan oleh Tajima T Yasue pada tahun 2005
 
25. Nahhh… lalu, betulkah sang pencipta Doraemon dan Dorami tidak pernah muncul di film?
Jawabannya: pernah. Dan ia hanya dijuluki sebagai “The Scientist” (sang ilmuwan) sehingga menjadikannya tokoh yang “memiliki kesempatan terbuka dalam penceritaan, akan siapa sebenarnya jati diri sesungguhnya” Well… yang pasti kemungkinan itu adalah Nobita sangat kecil, karena Doraemon diciptakan di masa Sewashi (cicit-cicit-cicittttnya Nobita) di mana Nobita pasti sudah almarhum.

26. Kue dorayaki itu apa sih?
Mari kita bedah bersama “isi” dari Dorayaki [ドラ焼き] ini. Kue berbentuk “dora” (gong) ini sesungguhnya adalah salah satu cemilan khas Jepang yang sudah terkenal bahkan sebelum Doraemon ada. Dorayaki dibuat dari setangkup (2 buah) patty yang dibuat dari mastella, dan diisi dengan pasta kacang merah…yum…
Dorayaki di beberapa daerah seperti Nara disebut juga Mikasa [三笠] yang bisa diartikan sebagai “tiga topi jerami” atau nama lain dari Gunung Wasakusa. Karena orang yang menikmati pemandangan gunung tsb biasanya sambil makan roti ini, maka roti ini disebut roti Mikasa, gan
Di Indonesia, Dorayaki biasanya isinya digantikan dengan coklat atau keju coklat, meski tak sedikit toko kue yang mengisinya dengan kacang+coklat.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
27. Apakah Paman Kaminari mempunyai istri?
Buat sobat yang belum tahu, Paman Kaminari adalah tokoh di Doraemon, seorang om-om yang punya rumah deket lapangan yang biasa dipakai Nobita & kawan2 nya bermain baseball. Menjadi salah satu humor di dalam serial ini bahwa mereka seringkali memecahkan kaca rumah Kaminari saat bermain baseball, dan pasti Nobita-lah yang disuruh oleh Giant dan Suneo untuk mengambil bolanya dan meminta maaf… hanya agar Nobita dimarahi dan di-kejar2 oleh si Kaminari.
Saya sendiri memang belum tahu (dan belum pernah menemukan) adegan yang memberitahu apakah Kaminari memiliki istri, serta siapa nama istrinya. Maaf, saya benar2 gak tau soal yang ini. Kalau ada yang bisa bantu, beritahu saya ya… thanks 
 
28. Apakah doraemon mempunyai teman sesama robot?
Wangdora (robot dora silat2 kerjaannya-di cina), Doramed(robot dora berpakaian arabic.jadi raksasa kalau marah)
Dorarinyo(pelupa-suka soccer dari brazil), Doranicov(bisu.jadi srigala kalau lihat benda bulat), Dorathekid(robot dora pd masa koboi), El matadora(robot dora di spanyol)dan Dorami.
Itulah nama teman-teman Doraemon dari serial spin-off Doraemon, yakni The Doraemons (yang sudah terbit di Indonesia).
Dan… Doraemon sendiri juga cukup sering dikunjungi oleh teman-temannya dari masa depan di serial anime-nya. Contohnya adalah Toraemon, Pawaemon, dan Gatchako. Mantan pacar Doraemon juga seekor robot kucing, namanya Noramyako.
Lalu, dalam serial spin-off lainnya yakni “Dorabase” (juga sudah terbit di Indonesia), diceritakan bahwa Doraemon memiliki teman akrab yakni Kuroemon, protagonis utama di cerita ini. Doraemon dulu-nya pitcher di teamn Kuroemon, sampai saat di mana ia harus meninggalkan tim untuk merawat Nobita 
 
29. Jika pasangan Nobita adalah Sizuka. Siapa pasangan untuk Suneo dan Giant?
Maaf, untuk pertanyaan yang satu ini saya tidak tahu, karena memang belum pernah diceritakan di serial/komiknya sendiri. Ada yang bisa membantu? 
 
30. Kenapa bisa sih takdir nobita bisa berubah..kan harusnya nobita menikah dengan jaiko tp kenapa mesti dengan shizuka? Andaikata nobita menikah dengan shizuka kenapa sewashi punya ingatan kalau nobita menikah dengan jaiko?
Mengapa takdir Nobita bisa berubah? Tentu saja karena intervensi dari Doraemon dan kantong ajaibnya…namun benarkah semata-mata hanya begitu?
Meski cukup samar, namun dalam salah satu episode Doraemon versi baru (serial tahun 2005), diperlihatkan bahwa sesungguhnya Shizuka juga has a romantic feeling towards Nobita bahkan tanpa intervensi peralatan Doraemon. Sayangnya, Nobita anaknya pemalas dan kurang PD, sehingga dalam alur waktu tanpa Doraemon, Nobita tidak punya keberanian untuk mendekati Shizuka. Ia pun menjadi orang gagal sepanjang hidupnya, dan selalu dirundung kemalangan. Ia menikah dengan Jaiko, karir dan pekerjaannya memburuk (bangkrut), sampai ia kabur meninggalkan keluarganya dan berakhir dengan mengenaskan…
Nah, lalu di sinilah kita sampai pada jawaban “andaikata nobita menikah dengan shizuka kenapa sewashi punya ingatan kalau nobita menikah dengan jaiko?” Seperti layaknya cerita dengan unsur “perjalanan waktu” (contoh: Final Fantasy 8 dan Haruhi) yang lainnya, di dunia Doraemon sendiri terjadi “anomali waktu” yang tidak diketahui pangkalnya. Sewashi sendiri pernah menekankan, bahwa waktu dan takdir mempunyai metafora seperti ini:
Anggap takdir seperti sebuah tempat pemberhentian. Meski kita pergi ke sana dengan menggunakan bus, atau mobil, atau kendaraan lain… namun kita tetap bisa sampai di sana dengan baik.
Intinya, Sewashi menekankan bahwa pada titik singularitas alur waktunya, Nobita menikah dengan Jaiko dan mempunyai anak, namun hidupnya diundung malang dan mengenaskan. Anak Nobita menikah, mempunyai keturunan…terus dan terus sampai masa Sewashi. Pada era Sewashi. teknologi sudah sedemikian canggihnya hingga ada mesin waktu dan manusia bisa memeriksa apa yang terjadi di masa lalu. Sewashi yang menemukan bahwa nenek moyangnya yakni Nobita mengalami sejarah hidup yang buruk, merasa kasihan dan mengirimkan Doraemon ke masa Nobita. Nah, Doraemon menjadi penyebab perubahan kehidupan Nobita, yang mampu mengelaurkan potensi2 tersembunyinya dan berhasil menikah dengan Shizuka. Mereka hidup makmur dan mempunyai anak (Nobisuke) yang juga menikah, mempunyai keturunan…terus dan terus… dan akhirnya menghasilkan Sewashi pula
Urutannya begini:
Nobita (tanpa Doraemon) -> Menikahi Jaiko -> Punya anak -> Punya cicit -> Lahirlah Sewashi -> Doraemon diciptakan, Sewashi membelinya -> Sewashi memeriksa sejarah kakek-kakek-kakek buyutnya (Nobita) -> Seashi yang kasihan, mengirim Doraemon -> Nobita (dengan Doraemon) -> Kehidupan Nobita jauh membaik -> Menikahi Shizuka -> Punya anak -> Punya cicit -> Lahirlah Sewashi (result yang ada sama, ini yang menjelaskan mengapa Sewashi tidak menghilang meski takdir Nobita berubah dan ia malah menikahi Shizuka alih-alih Jaiko)
Bagaimana? Bingung? Memang… inilah kelebihan sekaligus kelemahan cerita yang mempunyai unsur perpindahan waktu. Loop yang ada memang menarik disimak, namun karena tidak diketahui singularitas keberapakah titik awal dari semua perubahan ini, cerita ini jadi membingungkan
Demikian penjelasan saya, maaf jika kurang memuaskan. 
 
 
 
 
31. Kenapa nobita harus kelas 5 sd dan sampai sekarang pun masih kelas 5 sd?
Untuk tambahan saja, Nobita sesungguhnya kelas 4 SD… namun dalam versi Indonesia ia adalah kelas 5 SD.
Sampai saat ini, belum ada jawaban yang jelas untuk pertanyaan agan yang satu ini. Namun, ada spekulasi yang mengatakan bahwa memang seperti itulah keinginan Fujiko Fujio. Fujiko Fujio pernah menyampaikan bahwa mereka ingin membuat cerita yang bersifat edukatif untuk semua umur, termasuk anak-anak. Nobita dan kawan-kawannya terus-menerus kelas 5 SD agar serial Doraemon ini bisa terus ditonton oleh semua kalangan, termasuk anak-anak. Kalau Nobita dan kawan-kawannya bertambah besar, lalu perasaan “semi-romantisme” alias cinta nyomet Nobita ke Shizuka berubah jadi romantisme beneran, nanti cerita Doraemon nggak layak tonton buat anak2 dong? 
 
32. Ada keterangan lebih lanjut tentang fujiko fujio? Apa dia masih hidup sampai saat ini?
Hanya salah satu dari mereka sudah meninggal. Ya, banyak yang belum tahu bahwa Fujiko Fujio adalah 2 orang (Fujiko F. Fujio dan Fujiko A. Fujio). Duo ini pecah tahun 1987. Kemudian, Fujiko F. Fujio meninggal pada 23 September 1996 karena penyakit pada liver-nya Fujiko A. Fujio sendiri menurut kabar, belum meninggal sampai saat ini.
Hanya saja, karena sejak pecahnya duo ini semenjak 1987, Fujiko F. Fujio meneruskan karya ini sendirian di bawah pen-name nya… sehingga beliau yang mendapat hak dan royalti penuh atas Doraemon.
Pengisi suara karakter Doraemon di Indonesia adalah Nurhasanah, kemudian sempat diganti (tapi saya lupa nama penggantinya), kemudian menjadi Nurhasanah lagi sejak munculnya Movie Doraemon: Petualangan Nobita dan Dinosaurus (remake) 
 
33. Kenapa Doraemon sering dikira musang?
Wah, satu lagi pertanyaan yang agak sukar cari jawabannya, karena tidak pernah ada alasan yang benar-benar jelas. Mungkin ini semacam pun (gurauan) saja dari Fujiko F. Fujio. Musang dan cerpelai menurut kebudayaan Jepang adalah hewan yang tricky dan memiliki banyak akal, mungkin sesuai dengan image Doraemon yang “ajaib” dengan segala perlatannya tersebut. Dan Doraemon kalau disekeliling matanya diwarnai hitam memang agak mirip musang ketimbang kucing… 
 
Oke agan-agan sekalian dan sista sista yang cantik,, itulah sekilas info dari yang saya dapatkan tentang fakta fakta yang tidak dibahas didalam komik maupun filmnya..
Terima kasih telah membaca. ^^
 
-SyLvie-

Akhir kisah si Robot Kucing "Doraemon"

Selamat malam semua,,
Setelah membahas tentang bagaimana Doraemon terlahir dan akhirnya bertemu dengan Nobita, nah sekarang saya akan membahas tentang akhir cerita dari kartun Doraemon.
 Inilah kisah akhirnya,,

Suatu hari, Nobita pulang ke rumah dan merengek-rengek mengadu ke Doraemon. Tapi tak lama, ia menyadari ada sesuatu yang salah dengan Doraemon, robot kesayangannya itu hanya diam dan tak menjawab keluhannya. Ia pun segera menelpon Dorami, adik Doraemon, dan meminta petunjuk darinya. Dorami kemudian memberi tahu bahwa baterai milik Doraemon habis. Lebih jauh lagi, Dorami menjelaskan bahwa robot kucing versi lama seperti Doraemon seharusnya memiliki cadangan baterai pendukung memori di bagian telinga, tetapi karena Doraemon telah kehilangan telinganya, ia tidak memiliki tenaga cadangan untuk menyimpan memori dan ingatannya. Satu-satunya cara untuk menghidupkan kembali Doraemon adalah dengan mengganti baterainya, namun itu berarti Doraemon akan kehilangan seluruh ingatan tentang diri dan kawan-kawannya, termasuk tentang Nobita.
Disaat bersamaan, Polisi Waktu membuat peraturan baru dan melarang adanya “perjalanan waktu” dan menghalangi Nobita yang berusaha membawa Doraemon untuk diperbaiki di masa depan. Dorami kemudian memberikan sebuah pilihan, yaitu nekat menerobos Polisi Waktu, memperbaiki Doraemon di masa depan dan menghapus ingatannya atau menunggu seseorang dari masa depan datang dan memperbaiki Doraemon. Nobita memilih cara kedua. Nobita yang sangat kehilangan Doraemon kemudian berjanji untuk belajar keras demi Doraemon. Usaha Nobita berhasil, tiga tahun kemudian Nobita lulus SMA dengan nilai terbaik dan menjadi seseorang yang sangat populer di sekolahnya. Meskipun demikian, sifat Nobita yang ceria dan optimistik hilang, ia menjadi seorang kutu buku yang selalu menyendiri. Dua puluh sembilan tahun kemudian, diceritakan bahwa Dekisugi yang telah menjadi presiden Jepang mengadakan reuni dengan Suneo dan Takeshi. Ketiganya membahas mengenai masalah tentang “hilangnya” Doraemon dan tentang Time Paradox, sebuah teori yang menjelaskan bahwa sejarah dunia dapat berubah dengan diciptakannya mesin waktu. Dari percakapan itulah terpapar alasan kenapa Polisi Waktu tak memberikan izin pada Nobita untuk memperbaiki Doraemon di masa depan, karena Nobita itu sendiri yang menciptakan Doraemon. Setelah diperbaiki oleh Nobita di masa depan, Doraemon yang kembali mempunyai telinga dan tubuhnya yang menjadi berwarna kuning langsung dipeluk dengan erat. Pada akhirnya mereka hidup bahagia di masa depan.
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat manga di bawah ini.
Komik Doraemon Bahasa Indonesia














image016 


 

The Birth of Doraemon (Kisah Awal Terlahirnya Doraemon) Dan Awal pertemuannya dengan Nobita

Hai semua, kali ini saya akan membahas tentang film yang sangat saya sukai dari kecil, yaitu si robot kucing biru bernama Doraemon.
Dari dulu, saya penasaran banget sama asalnya si robot kucing ini dan kebetulan banget beberapa waktu lalu saya dapet nih film yang berjudul The Birth Of Doraemon, seperti judulnya, film ini bercerita tentang proses dibuatnya Doraemon hingga ia dikirimkan ke masa lalu oleh cicitnya nobita, Sewashi, untuk memperbaiki nasib yang buruk dan selalu sial. Mungkin sebagian besar orang belum menyangka kalau dulunya Doraemon itu berwarna kuning, siapa sangka pula Doraemon yang baik hati dan suka menolong itu ternyata dulunya adalah robot gagal, keunikan apa lagi yang ada di film episode kelahiran Doraemon ini ? yuk kita simak selengkapnya.....!!!

Sebenarnya Doraemon adalah robot yang dirancang khusus sebagai pelayan publik yang dicipakan secara masal, wujud dari robot ini adalah robot berwarna kuning dan memiliki daun telinga.
Suatu ketika, ada salah satu robot yang mengalami kesalahan teknis yang menyebabkan salah satu bautnya terlepas. Robot itu terjatuh dari tempat produksi dan nyaris masuk dalam tempat peleburan sampah.
Namun untungnya dia ditolong oleh robot kucing penari bernama Doramiyako. Robot gagal tersebut memperkenalkan namanya yaitu “Doraemon ”. Tampaknya disini Doraemon jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Doramiyako.
Setelah berbincang-bincang sebentar, Doramiyako pamit kepada Doraemon dan pada saat itu pula Doraemon ingat bahwa ia harus mengikuti training atau pelatihan robot. Di dalam pelatihan itu, Doraemon adalah robot yang paling lemah,aneh, dan kurang terampil diantara rekan-rekan sejenisnya.
Akhirnya Doraemon pun dipanggil oleh kepala sekolah dan memindahkannya ke akademi robot karena dinilai kualitasnya tidak sebagus robot sejenis sepertinya.
Tak disangka-sangka di sekolah barunya ternyata dia sekelas dengan robot kucing yang telah menyelamatkannya dari peleburan sampah, Doramiyako. Disekolah itu, Doraemon sempat di bully oleh teman sekelasnya, Jaides dan Sunekuchi.
Sekilas kelakuan dan bentuk Jaides seperti Giant dan Sunekuchi seperti Suneo. Dan Doramiyako lah yang meolong Doraemon dari kejahilan dua temannya itu.
Dan tibalah waktunya audisi robot yang diikuti oleh lulusan dari sekoloh robot termasuk Doraemon. Audisi ini untuk memilih robot sesuai dengan keahliannya untuk bekerja di masyarakat membantu manusia. Satu persatu robot menunjukkan kebolehan dan kemampuan yang dimilikinya dan terpilih untuk membantu dan menjadi bagian di masyarkat masyarakat. Ketiga rekannya Jaides, Sunekuchi dan Doramiyako sudah terpilih, hingga tiba giliran terakhir, yaitu Doraemon untuk bakatnya aksinya.
Disini Doraemon menunjukkan keahliannya sebagai robot pengasuh, namun saat beraksi, Doraemon justru membuat banyak kekonyolan seperti bermain-main gendang untuk bayi namun ternyata itu adalah gendang pemanggil petir, bisa kebayang dong kalau dia ngasuh anak sambil memainkan tuh gendang.
Hingga waktu yang ditentukan untuk unjuk gigi itu habis, bel tanda bahwa Doraemon terpilih pun belum juga berbunyi, suasana pun mendadak hening dan Doraemon pun sudah putus asa gak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Dan beberapa saat kemudia, teng.. teng… bel pun berbunyi dan Doraemon pun dipilih secara langsung oleh bayi yang bernama Sewashi.
Doraemon pun diterima menjadi pengasuh Sewashi. Sewashi pun kian beranjak besar, suatu hari Sewasihi ingin membuat patung Doraemon. Merasa telinga si patung agak aneh, dia mengeluarkan tikus editor untuk memperbaiki telinga patungnya agar mirip dengan telinga Doraemon.
Diluar dugaan si Tikus malah berlari menuju Doraemon, yang sedang enak-enaknya tidur  bukannya patung itu dan kemudian menggerogoti telinganya, sontak Doraemon pun teriak histeris.  Doraemon pun dilarikan di Rumah Sakit Robot.
Saat akan menjalani proses perbaikan, ada lalat yang menempel di hidung Doraemon dan membuatnya bersin. Dokter yang mengutak-atik komputer pun kaget dan tanpa sengaja ia terbentur di komputer yang akan digunakan untuk penyembuhan telinga Doraemon, akhirnya macam-macam alat pun keluar dari komputer dan mengarah ke Doraemon.
Di satu sisi, Doramiyako datang untuk menjenguk Doraemon, alangkah kagetnya dia melihat kepala Doraemon kini menjadi tanpa telinga seperti yang kita lihat saat ini, Doramiyako kemudian ngakak sejadi-jadinya.
Doraemon pun galau dengan penampilan barunya yang ‘tanpa telinga’. Untuk menyemangati dirinya, ia mengeluarkan cairan penyemangat dari kontong ajaibnya dan meminum habis cairan tersebut. Naasnya itu bukan cairan penyemangat, melainkan adalah cairan kesedihan. Akibatnya dia mengalamai kesedihan yang sangat hebat yang menyebabkan cat di tubuhnya terkelupas, serta suaranya menjadi serak.
Dorami, robot yang diciptakan sebagai robot pengasuh tambahan sekaligus menjadi adik Doraemon. Mendapati kakaknya di tepi pantai ia pun menghampirinya dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dan memberitahu bahwa Sewashi sedang mencari-cari Doraemon.
Kembali Doraemon mengeluarkan cairan penyemangat dari kantong ajaibnya, namun lagi-lagi, celakanya itu bukan cairan penyemangat melainkan cairan Denko Sekka, suatu cairan yang yang dapat menyebabkan siapa saja yang meminumnya akan terus berlari tanpa bisa berhenti. Walhasil, Doraemon pun berlari sangat kencang sambil panik meninggalkan Dorami.
Di lain tempat, Sewashi juga galau dan melamun sendirian ditepi sungai. Pada saat yang sama ada adegan kejar kejaran pesawat antara polisi waktu dan buronan. Sang buronan menangkap sandera dan mengancam bahwa sewashi akan celaka kalau polisi masih mengikuti mereka. Tiba-tiba dari kejauhan tampak sesuatu yang bergerak sangat cepat di air, dan ternyata itu adalah Doraemon yang belum lepas dari pengaruh cairan yang membuatnya terus berlari. Kemudian Doraemon berlari ke arah pesawat buronan dan kepalanya menancap di mesin bagian belakang pesawat yang kemudian menyebabkan pesawat tersebut jatuh karena mesinnya tersumbat oleh kepala Doraemon. Buronan berhasil ditangkap dan Doraemon kembali bertemu dengan Sewashi. Berasam dengan Dorami, Doramiyako datang meminta maaf kepada Doraemon karena telah mentertawakannya.
Natal pun tiba, Doraemon, Sewashi, Darami dan teman-teman Doraemon pun datang untuk merayakan Natal. Tiba-tiba sebuah benda jatuh dari langit dan mengenai kepala Doraemon. Benda itu ternyata adalah robot yang mirip dengan Doraemon, namun lebih kecil dan berwarna merah. Tidak lama kemudian, puluhan robot serupa namun dengan warna yang berbeda-beda jatuh dari langit dan menimpa mereka semua. Kemudian dengan baju Santa Claus kepala sekolah datang dan menjelaskan bahwa robot-robot ini adalah robot yang sengaja dibuat untuk memperingati atau sebagai wujud penghargaan kepada Doraemon yang telah membantu polisi waktu untuk menangkap penjahat. Robot-robot ini diberinama Minidora.
Setelah itu Doraemon dikirim ke masa lalu sebagai hadiah natal untuk memperbaiki nasib kakek buyutnya yag buruk, Nobita.

Nah,, inilah videonya...




Sementara itu, Nobita masih bermalas-malasan di kamarnya sambil menikmati santapan tahun barunya. Tetapi, tiba-tiba ada suara aneh di dalam kamarnya. Suara itu meramalkan bagaimana nasib Nobita 30 menit dan 40 menit kemudian.
Lalu muncullah Doraemon dari laci meja belajar Nobita. Nobita kaget sekali. Sementara itu, Doraemon langsung menghabiskan semua santapan tahun baru Nobita. Setelah itu, dia langsung masuk lagi ke dalam laci meja belajar dan pergi.

Beberapa menit kemudian, datanglah Sewashi. Sewashi bercerita panjang lebar dan memanggil Nobita dengan sebutan kakek. Tapi Nobita kebingungan. Ternyata Doraemon belum menceritakan apapun kepada Nobita.

Akhirnya, Doraemon dan Sewashi menceritakan semuanya. Bahwa mereka dari masa depan, juga tentang Nobita yang nantinya akan menikah dengan Jaiko, adik perempuan Giant.

Nobita mengamuk. Dia mengusir Sewashi dan Doraemon. Sewashi dan Doraemon yang ketakutan langsung kabur menggunakan mesin waktu. Mendengar keributan itu, ayah dan ibu Nobita datang ke kamar Nobita. Nobita menceritakan semuanya.

Mereka berdua malah tertawa. Mereka beranggapan bahwa Nobita punya daya imajinasi yang sangat tinggi dan berharap Nobita akan menjadi orang terkenal. 

30 menit kemudian.
Ternyata apa yang dikatakan Doraemon sebelumnya terjadi. Bahkan 40 menit kemudian pun terjadi. Kebetulan, album masa depan yang dibawa Doraemon dan Sewashi tertinggal di kamar Nobita. 

Nobita membaca album itu. Akhirnya, dia merasa tak sanggup lagi melihat album itu. Ternyata, di masa depan nasibnya sangat malang dan terjerat banyak hutang, bahkan belum terlunasi sampai generasi Sewashi.

Pada saat bersamaan, Doraemon dan Sewashi kembali lagi ke kamar Nobita. Mereka berhasil meyakinkan Nobita bahwa kedatangan Doraemon bertujuan untuk membantunya merubah nasib.

Di akhir cerita, Sewashi yang sudah datang ke abad 20 berniat untuk jalan-jalan dan melihat-lihat. Doraemon mengeluarkan baling-baling bambu. Mereka bertiga terbang menggunakan baling-baling bambu. Sayangnya, mereka menggunakan baling-baling bambu di pantat.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Celana Nobita terlepas. Karena baling-baling bambu ada di pantatnya, dia terjatuh.

Nah, inilah kisah awal terlahirnya Doraemon dan pertemuan pertamanya dengan Nobita.
Semoga rasa penasaran kalian bisa terobati ya?
Terima kasih ^^


-SyLvie-

Sabtu, 25 Mei 2013

Lagu Barunya Vidi Aldiano-Pupus Kasih Tak Sampai


A Crazy Little Thing Called Love (Part II)

 

Hari itu hari ulang tahun Cheer. Nim bertanya pada Cheer hendak membeli cake apa pada hari ulang tahunnya.
“Vanilla Cake, Nam suka kue itu”ujar Cheer. Saat Cheer sedang asik memilih-milih kue, Nam belum datang. Nim segera menelponnya.
Nam rupanya sedang pergi ke danau bersama Chon cs, “Aku sudah menelpon Cheer tadi pagi namun ia tak mengangkat teleponnya, sampaikan ucapan selamat ulang tahunku pada Cheer. Iya, aku minta maaf karena aku takkan bisa pulang tepat waktu…”
Di danau, semua sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang asik bermain gitar, ada yang memanggang makanan. Nam duduk di meja makan sambil memandangi Chon yang asik memotret pemandangan dari jembatan (indah banget). Tak lama Top menghampiri sambil menghidangkan cumi-cumi hasil panggangannya, mau nggak mau Nam berpaling dari Chon. Wajah Top mendekati wajah Nam sampai membuat Nam risih, “Aku akan kembali..” katanya. Saat Nam kembali melihat ke arah jembatan, Chon sudah tak ada.

Nam pergi ke jembatan dan duduk disana. Chon datang, “Apa yang kau lakukan disini?”
“Aku rasa pemandangan disini indah”kata Nam. Mereka sama-sama terdiam. Nam membuka percakapan sambil menawarkan cumi, “Kau mau makan cumi?”
Chon menoleh, “Kau tak tahu cerita cumi ya?”
Nam menggeleng, “Tidak.”
“Aku akan memberi tahumu,” Chon pindah duduknya ke samping Nam, ia mulai bercerita, “Pada suatu waktu, ada pasangan cumi. Mereka telah mengarungi lautan dan samudra yang luas hingga mereka bertemu dan saling jatuh cinta, akhirnya mereka menikah. Pada hari pernikahannya, pendeta cumi menyuruh mereka saling berpegangan tangan… jadi mereka saling berpegangan tangan…. memegang tangan… memegang tangan… memegang tangan…”
Chon menempelkan jari-jarinya satu-satu. Nam tertawa geli melihatnya.
“Kak Chon, kau gila!”ujar Nam.
Chon tersenyum.
“Tapi lucu” tambah Nam lagi.
“Yang mana? Yang cerita, atau yang cumi?”tanya Chon.
“Yang cerita! Eh, tidak, yang cumi! Umm… aku bingung…” ujar Nam, Ia melirik cumi panggang, “Aku jadi agak tak mau memakannya.”
“Aku juga tak makan cumi begitu lama karena cerita itu” tambah Chon. Mereka pun terdiam.
“Jadi…” Nam bersuara, “Apakah kau pernah memegang tangan seseorang seperti cumi itu?”
“Pernah sekali” jawab Chon sambil menatap ke danau, “Seorang gadis berwajah canggung hampir jatuh dari panggung, jadi aku memegang tangannya…”

Belum selesai Chon cerita, Top datang sambil langsung memakan cumi panggang. Nam dan Chon berteriak, “Jangan!”
“Kenapa? Ini enak..”ujar Top sambil terus mengunyah. Nam dan Chon cuma bisa menghela nafas kesal.
Mereka bertiga hendak pulang. Chon dan Top berjalan di depan sementara Nam mengikuti di belakang. Chon dan Top berbicara serius.
Top : “Aku bertanya padamu langsung. Apa kau suka pada Nam?”
Chon : “Eh, kau akan bersamanya bukan? Kenapa kau bertanya padaku seperti itu?”
Top menepuk bahu Chon sambil tersenyum, “Tidak apa-apa. Aku hanya bertanya…”
Tiba-tiba terdengar suara teriakan Nam di belakang. Nam terpeleset hingga kakinya terkilir. Top dan Chon langsung berlari ke arahnya. Top bertanya apa Nam masih bisa berdiri, Nam mengiyakan. Tapi ternyata ia tak sanggup, mau tak mau ia menerima tawaran Top. Sedangkan Chon yang menggendong tas Nam. Suara hati Nam saat itu, “Tuan Kancing… hari ini Chon membawakan tas saya…”
Pulangnya Nam langsung ke rumah Cheer. Ia membawakan cake kecil. Saat pintu rumah Cheer dibuka, Nam sudah bersiap, “Happy birth…”
Namun yang keluar ternyata ibunya Cheer, “Cheer tak ada. Ia masih pergi bermain dengan Nim dan Gie. Nam tak bersama mereka?”
Nam menggeleng sambil tersenyum kecut.
“Telepon saja mereka” saran Ibu Cheer lalu menutup gerbangnya lagi. Nam akhirnya meniup lilin di cake itu sendiri.
Keesokan harinya Cheer, Nim dan Gie mengerjakan PR tanpa Nam. Nam justru duduk bersama gengnya Chon.
“Aku rindu hari-hari ketika kita mengerjakan PR bersama-sama”kata Nim.
“Seorang bidadari harusnya berada di surga”ucap Cheer sinis. Ia masih marah karena Nam tak datang ke ulang tahunnya.
“Tenanglah Cheer, kau masih punya ulang tahun tahun depan” ucap Nim.
Cheer emosi, “Aku hanya punya tiga orang teman Nim! Jika aku jadi dia, aku takkan melakukan hal itu!”
Nam yang melihat teman-temannya sedang mengerjakan PR bersama menghampiri, “Hey! Kita kerjakan PR bersama-sama yuk!”
“Kenapa kau tak mengerjakannya bareng Chon saja?!”ujar Cheer sinis langsung menutup bukunya dan segera pergi dari situ. Nim dan Gie mengikutinya. Nam ditinggal sendiri.
Nam sedang duduk sendirian di depan kolam ketika Chon datang.

“Top belum datang? Aku disuruh olehnya mengajari anak kelas 3,” tanya Chon duduk disamping Nam.
Nam tersenyum, “Kak Top sedang mencari buku untuk proyek anak kelas 3”
Chon ikut tersenyum, ia memandang lurus ke depan, “Hari itu ibuku masuk rumah sakit…”
Nam menoleh, “Kapan?”
“Hari dimana ayahku gagal melakukan tendangan pinalti. Aku lahir pada hari itu. Jadi ayahku memberi hadiah pada hari kelahiranku… yaitu tak bermain bola lagi seumur hidupnya. Akulah yang membawa nasib buruk. Coba lihat, Provinsi ini tak pernah mencapai sejauh itu sejak hari itu…”
“Kau tak apa?”tanya Nam khawatir.
“Bagiku untuk dihina?”tanya Chon balik, “Aku tidak apa-apa. Aku sudah biasa. Sudah menjadi nama belakangku. Chon, yang ayahnya tak bisa menendang pinalti…”
Nam menunduk menyesal.
Chon tersenyum, “Tapi aku benar-benar tak apa. Aku seorang pemain sepak bola.”
“Jadi kau mau terus bermain sepak bola?”
“Aku tak tahu… untuk saat ini, aku lebih membutuhkan seseorang…”
Nam menoleh kaget. Tapi sebelum Nam mendengar penjelasan Chon lebih lanjut, Top datang dan memanggil Nam. Ia meminta bantuan Nam untuk mencari buku bersamanya.

Malamnya Chon dan kawan-kawan mengadakan piknik dan api unggun. Nam ikut. Ia membantu Chon yang bertugas memasak. Top duduk di dekat api sambil mendengar Pin bernyanyi. Faye memandanginya, jelas-jelas sekarang Faye naksir pada Top. Nam dan Chon membicarakan soal kejutan ulang tahun untuk Ake, teman mereka. Tanpa sengaja tangan mereka berdua saling bersentuhan. Hati Nam berdebar, ia mendekatkan diri lagi ke Chon.
Kemudian acara kejutan untuk Ake dimulai. Chon dan Top mau perform cerita.
“Ini terjadi ketika kita kelas 5 SD…”Chon memulai cerita.
Top ketawa, “Kita berdua jatuh cinta pada cewek yang sama. Namanya Boe, kelas 4. Kita bersaing satu sama lain, berlatih menari agar salah satu dari kami bisa berdansa saat pesta sekolah. Tapi saat hari itu tiba, Chon kita kena sakit cacar….”
Semua tertawa termasuk Nam.
“Jadi hak berdansa dengannya jadi milikku, yeah…”lanjut Top.
Chon menambahi, “Tapi pada akhirnya Top juga tak berdansa dengan Boe. Jadi kita berdua sama-sama gagal…”
“Eitt” sela Top, “Itu karena Chon mengancam kalau ia tak mau berteman lagi denganku. Setelah itu kita saling berjanji….”
“Bahwa kita takkan jatuh cinta pada cewek yang sama lagi…”tambah Chon.
Tawa Nam pupus sudah. Top jelas-jelas naksir padanya, itu berarti tak ada harapan untuknya ditaksir oleh Chon.
Top dan Chon kemudian bernyanyi sambil menarikan tarian yang lucu, mengundang keceriaan. Top menarik Nam agar ikut menari bersama mereka. Yang lain juga berdiri dan ikut menari. Semuanya diliputi keceriaan. Namun di tengah tarian, Top yang rupanya sedang bahagia mengambil kesempatan mencuri pipi Nam. Nam terpaku. Yang lain masih menari, sementara kebahagiaan Nam sudah hilang.
Top mengantar Nam pulang. Saat Nam hendak segera masuk ke rumahnya, Top berkata, “Nam, besok aku akan datang ke sini lagi ya. Kita nonton pertandingan Chon bersama-sama”
“Kak Top tak perlu menjemputku lagi”ujar Nam dingin.
“Kenapa? Kau ada acara?”
“Tidak, maksudku tolong jangan terlibat denganku lagi…”
Top bangkit dari sepeda motornya, “Kau marah karena aku mencium pipimu? Bukankan kau pacarku?”
Nam berbalik marah, “Kak Top, aku tak pernah menerima bahwa aku pacarmu”
Kasian banget Top pas disini, “Lalu apa artinya semua selama ini?”
“Maafkan aku kak, aku sudah mencintai seseorang…” jawab Nam.
“Siapa Nam?” tanya Top. Oh.. poor Top.
Nam hanya berbalik dan segera masuk rumah tak menjawab pertanyaan Top.
“Siapa…. Nam…. siapa?!”tanya Top. Ia terduduk lemas di sepeda motornya.
Top menemui Chon untuk menceritakan semuanya, “Dari semua gadis yang bersamaku, ini yang paling menyakitkan…. Aku mohon satu hal saja padamu Chon… Tak peduli apa yang terjadi, kau tak akan memacari Nam kan?”
“Apa kau berpikir alasan Nam memutuskanmu adalah aku?”tanya Chon.
“Tidak. Hanya aku tak tahan, jika sahabat terbaikku berpacaran dengan gadis yang kucintai…”
Chon memandang keluar sambil menghela nafas, “Jika kau mengatakan seperti itu, aku bisa apa?”
“Tak apa-apa kan buatmu?”tanya Top.
“Iya” jawab Chon. Mereka berdua kemudian saling menjabat tangan.
Hari-hari berikutnya dilalui Nam seorang diri. Tak ada lagi teman-teman bersamanya, tak ada lagi Top yang menjemputnya ke sekolah dan Chon juga seperti menghindarinya. Ketika ia melihat Top yang digoda Faye dengan trik ‘terkilir kaki’ ia juga tak bisa berbuat apa-apa. Ia memutuskan untuk fokus belajar agar mendapat ranking satu. Meski ia sering terbayang Chon jika ia melihat Tuan Kancing dan membuatnya menangis sendirian.
Di rumahnya Chon bermain sepak bola dengan ayahnya yang sekarang tak takut lagi.
“Chon, kau tahu tadi Manajer Bangkok Glass meneleponku…”kata ayahnya.
“Lalu?”tanya Chon masih fokus ke bolanya.
“Dia bilang kalau dia akan menerimamu di Klub Bangkok Glass”
Chon tak percaya, “Ayah menipuku agar bisa merebut bola dariku ya…”
Ayahnya tertawa, “Untuk hal sepenting ini siapa yang berbohong. Setelah ini kau harus segera bersiap-siap. Mungkin setelah lulus ujian tahun ini, kau akan pergi belajar ke Bangkok.”
Chon senang sekali, ia menghampiri ayahnya dan memeluknya, “Ayah! Terima kasih…!”
Hari ujian tiba, Nam menjalankan ujiannya dengan serius. Ia ingin bertemu dengan ayahnya yang di Amerika.
Di luar Guru Inn sedang sangat sedih. Guru Phol mendapat beasiswa untuk melanjutkan study ke luar. Guru Inn meminta sesuatu pada Guru Phol. “Apa?”tanya Guru Phol. Guru Inn menunjuk ke arah hati Guru Phol. Guru Phol salah paham, ia malah memberikan peluit miliknya. Tak lama datang Guru olahraga baru yang akan menggantikan Guru Phol. Ternyata guru yang baru lebih keren dan ganteng daripada Guru Phol, Guru Inn langsung menghampiri Guru baru itu dan mengacuhkan Guru Phol. Guru Phol cuma bisa garuk-garuk kepala bingung.
Tahun pelajaran berikutnya…
Hari itu Cheer memutuskan tak akan melanjutkan sekolah yang sama dengan kawan-kawannya. Ia akan memasuki sekolah kejuruan. Saat mereka asik mengobrol, Nam datang dan suasana langsung tak enak. Nam duduk dengan sedih di jarak yang tak jauh dari mereka. Ia memandangi wajah Cheer dan masih berharap Cheer akan memaafkannya. Rupanya hati Cheer masih belum luluh. Nam dengan sedih menyanyikan lagu yang dulu mereka nyanyikan bersama-sama.
“Senin aku menunggu… Selasa aku masih menunggu dan melihat, melihat apakah kau baik-baik saja… Rabu kau masih tak ada disini, pagi hari atau kemudian, Kamis juga masih kosong…”
Gie tak tahan, ia menghampiri Nam dan mereka bernyanyi sama-sama sambil menangis.
“Jum’at, Sabtu atau Minggu, tiada hari tanpa merindukanmu… Tiada hari kau akan kembali…”
Nim ikut menangis meski ia masih ada disamping Cheer, sementara Cheer masih bertahan.
“…menjadi tua dalam hari-hari kita… hari dimana kau ada disampingku, hari dimana kau ada di dekatku, hari dimana kita saling berpegangan tangan…”
Nam mendekati Cheer, “…hari dimana aku mencintaimu, hari dimana aku berbicara denganmu, hari dimana kau mendengarkanku….”
Akhirnya Cheer menangis dan ikut bernyanyi, “…Berapa lama aku akan seperti ini aku tak tahu, Berapa bulan atau berapa tahun….”
Mereka berempat saling berpelukan dan menangis bersama. (aslinya ini lagu ceria, tapi pas dinyanyikan ma mereka jadi kelihatan sedih…), “…berapa miliar kenangan masa lalu kita bersama, aku selalu merindukanmu…”
“Cheer, Nam minta maaf”isak Nam.
Cheer menangis, “Kenapa kau menangis? Menyanyikan lagu seperti kita sedang berakting di opera sabun saja…”
“Ya…” kata Nam masih menangis, “Kenapa kita menangis? Kita tidak menangis, kita sedang tertawa…”
Mereka pun menyanyikan lagu nya bersama-sama.
Nam sedang menyapu dan beres-beres rumah ketika Cheer cs datang dan memberitahu kalau mereka bertemu dengan Guru Inn di toko eskrim, “Dia mengatakan kalau dalam ujian…. Nam mendapatkan…. “
“Aku mendapatkan apa? tanya Nam tak sabar.
“Nam…. Nam…dapat ranking 1…”
Nam terkejut. Ia melompat-lompat senang kemudian memeluk ibunya. Ibunya mengatakan sekarang Nam sudah bisa bertemu dengan ayahnya. Nam semakin senang. Pang melihatnya iri. Ia mendapatkan ranking 8 tapi ia ingin ikut dengan Nam. Nam tak mengizinkan.
Saat itu tiba-tiba Nam langsung memikirkan Chon.
Di hari yang sama, Pang kedatangan temannya. Dia mengantarkan foto cowok yang Pang taksir. Nam yang tertarik menghampirinya dan menggodanya. Pang tahu kalau ini adalah kesempatan untuk Nam balas dendam karena dulu Pang pernah mengadukan soal Nam yang naksir Chon. Tapi Nam cuma menggodanya dan menasihati agar Pang tak cepat-cepat memikirkan soal pacaran karena belum dewasa.
Nam kemudian kumpul bersama teman-temannya. Cheer menanyakan Nam, “Nam apakah Chon sudah tahu?”
Nam menggeleng lemah. Gie menatapnya heran, “Kau sungguh hebat! Jatuh cinta pada orang yang sama 3 tahun lebih!”
“Kurasa kau tak perlu mengatakannya pada Chon” timpal Nim, “Biar seluruh dunia mencatat bahwa ada seorang gadis gila yang mencoba untuk menjadi cantik selama tiga tahun demi seorang laki-laki. Meskipun laki-laki itu tak tahu apa-apa.”
Cheer menasihati Nam, “Nam, mungkin mulai sekarang kau takkan pernah melihatnya lagi. Kau masih akan diam saja?”
Nam melirik buku 9 Metode Cinta nya, “Aku sudah coba berbagai cara…”
“Jangan takut, kami selalu mendukungmu”ujar Cheer, “Benarkan?”
“Iya!”sahut Nim, “Kau sangat cantik, rajin belajar juga baik hati kenapa dia bisa tak menyukaimu?”
Nam kesal, “Kalian benar-benar memujiku tidak sih?”
Malamnya Nam menghias setangkai bunga Mawar Putih, metode ke 10, dari Thailand, yang paling tulus.
Hari kelulusan tiba, Nam menunggu Chon keluar dari kelasnya namun ternyata Chon masih dikelilingi oleh teman-temannya (PS: Nam dan Chon lulus bersama, sepertinya Nam akselerasi). Nam harus menunggu sampai ia dan Chon memiliki waktu hanya berdua saja. Ia mengikuti Chon bersama teman-temannya. Sampai akhirnya Chon pergi untuk memotret sendirian ke ruangan kolam renang, Nam didorong teman-temannya untuk mengambil kesempatan itu. Teman-temannya berjaga di luar ruangan.
Chon memotret Kolam renang sebagai kenang-kenangan. Nam menghampirinya, Chon pun memotret Nam.
“Nam, kau belum menanda tangani kemejaku,” ujar Chon (di Thailand juga ada tradisi mencoret-coret baju, tapi versi tanda tangan. Lebih rapi).
“Kak Chon, aku ingin mengatakan sesuatu”Nam menghela nafas mengumpulkan kekuatan. Kemudian ia mulai mengatakan semuanya, “Aku mencintaimu. Aku sudah mencintaimu selama lebih dari 3 tahun ini. Aku sudah melakukan segalanya, mengubah diriku dalam banyak hal demi kamu. Aku mendaftar klub penari klasik, melakukan drama panggung, menjadi pemimpin grup mayoret, lebih rajin belajar, semuanya karena kamu…. Tapi aku tahu sekarang, hal seharusnya kulakukan, dan harus sudah kulakukan sejak dulu bahwa… adalah memberitahumu… Nam cinta Kak Chon…”
Nam menghela nafas dan mengeluarkan air mata kelegaannya. Ia menyerahkan mawar putih yang sudah ada kartu ucapan dan Tuan Kancing yang terikat di tangkainya pada Chon yang tertegun sambil menatap Nam.

Sesaat setelah Nam menghapus air matanya karena lega, tanpa sengaja matanya melihat ke arah kantung kemeja Chon. Tertulis disitu, Pin cinta Chon. Nam terkejut (sepertinya di Thailand, kalau yang ditulis di kantung kemeja berarti nama kekasih atau pacar).
“Kak Pin dan Kak Chon…?”tanya Nam hampir tak bisa bersuara. Air matanya mengalir lagi.
Chon mengangguk dengan berat.

“Kapan?”tanya Nam lagi dengan susah payah (aku nangis pas bagian ini, 3 tahun gitu lho).
“Seminggu yang lalu…”jawab Chon pelan.
Nam seperti bingung untuk bertindak. Ia menangis tapi kemudian berusaha untuk tertawa, “Hahaha…. Kak Pin dan Kak Chon berpacaran… haha… kalian cocok… lucu…”
Chon masih memandangi Nam dengan penuh perasaan bersalah.
Nam sekuat tenaga menahan tangisnya, ia menepuk bahu Chon, “Semoga kalian bahagia…”
Nam yang sudah tak tahan ingin segera pergi dari situ, lupa kalau di sampingnya ada kolam. Ia berbelok dan langsung tercebur.
“Nam!”seru Chon.
Nam yang basah kuyup mencoba untuk terus tertawa, “Aku tak apa-apa…”
Chon menawarkan bantuan untuk Nam keluar dari kolam, tapi Nam tak menyambutnya. Ia benar-benar berusaha tak terlihat menangis.
“Kalian cocok”ucap Nam sebelum berbalik pergi memunggungi Chon.
“Nam kau baik-baik saja?”tanya Chon.
Nam menangis tapi memberi isyarat kalau ia baik-baik saja lewat jarinya.
Chon tak percaya, ia masih berusaha memanggil Nam, “Nam!”
Di luar Nam disambut teman-temannya yang terkejut melihat Nam basah kuyup. Nam langsung pergi tanpa ingin bertemu teman-temannya dulu. Gie berusaha menyusulnya namun ditahan Cheer. Mereka ikut menangis karena sudah bisa menebak apa yang terjadi.
Nam berjalan melewati Pin, Pin juga kaget melihat Nam basah kuyup. Ia menahan Nam dan bertanya apa yang terjadi. Nam tadinya ingin langsung pergi. Tapi kemudian ia kembali dan memeluk Pin erat-erat tanpa berkata apa-apa lalu langsung pergi dan membuat Pin terheran-heran.
Chon tiba di rumah setelah malam (sepertinya dia mampir dulu ke suatu tempat) dan terheran-heran melihat sebuah mobil sedan bagus terparkir di depan rumahnya. Di rumah ia langsung disambut oleh lemparan kaos dari ayahnya, “Selamat datang pemain junior Bangkok Glass!”
Rupanya di rumah sudah ada Manajer dan Pelatih tim Bangkok Glass. Chon sudah di terima sebagai pemain junior mereka. Chon yang senang memeluk ibunya. Kemudian ia membuka kulkas dan mengambil sesuatu yang sangat familiar…
Kotak cokelat pemberian Nam yang duluuuuuu… banget, rupanya masih disimpan baik-baik oleh Chon seperti Nam yang masih menyimpan gelas pepsi pemberian Chon. O..o… apa artinya tuh?
“Siapkan pakaianmu Chon, malam ini kau harus berangkat bersama paman Neng (pelatih Bangkok Glass), besok kau harus sudah ada di kamp pelatihan!”
“Hah?! Hari ini ayah??!”seru Chon terkejut.
“Ya, buat apa lagi ditunda?”tanya ayahnya balik.
Chon segera berlari ke kamarnya menaruh tas yang di dalamnya terselip bunga mawar putih pemberian Nam. Ia mengambil sebuah buku di meja belajarnya. Buku album foto. Mulai sekarang akan ada flashback adegan, dan kita akan melihat semuanya dari sudut pandang Chon.
Chon membuka buku itu, ternyata buku itu penuh dengan foto Nam yang dihias begitu indah. Chon tersenyum sambil mengusap wajah Nam yang difoto dengan lembut. Lembaran dibuka. Ada halaman yang penuh dengan foto buku 9 Metode Cinta milik Nam. Rupanya buku itu di foto ketika Nam meninggalkannya saat latihan drama. Flashback adegan saat Nam mengambil buku itu dan menyeret-nyeret kakinya buat menutupi nomor telepon Nam. Di bawah foto buku itu ada tulisan, “Buku ini lucu. Tapi membuatku tahu betapa kau telah mencoba”
Di sampingnya lagi juga ada tulisan, “Aku ingin memberitahumu, bahwa kau telah berhasil sejak awal kau mencoba…”


Halaman berikutnya terlihat penuh dengan foto Nam yang di dandani oleh Pin. Kemudian flashback adegan lagi saat Nam tampil menjadi snow white yang cantik pertama kali. Saat itu Chon terlihat tak tertarik dan hanya mengatakan, “Dia tampak sama, Snow White dengan kawat gigi.” Padahal, saat pergi Chon tersenyum sangat senang sampai mengepalkan tangannya karena melihat perubahan Nam yang bisa menjadi begitu cantik.
Halaman berikutnya penuh dengan foto tangan Chon. Chon memotret tangannya sendiri kemudian menulis, “Bersentuhan tangan untuk pertama kalinya. Tapi aku harus segera melepaskan tanganku karena orang lain akan curiga” Flashback adegan saat Nam hampir jatuh dari panggung.
Di halaman berikut penuh dengan foto apel yang telah digigit, ada tulisan “Memberinya apel tapi ku gigit sedikit”. Rupanya sebelum pergi mengambil hadiah fotografi, Chonlah yang memberi Nam apel itu.
Kemudian Chon membuka banyak halaman lagi, semuanya isinya foto Nam yang sedang latihan mayoret, banyak sekali…
“Kau menjadi semakin baik! Semangat Nam!”
Flashback saat Nam mati-matian berlatih melempar tongkat siang dan malam, rupanya Chon hampir setiap saat memperhatikannya. Kemudian Chon memandangi foto Nam yang menjadi pemimpin Mayoret.
“Cinta bisa mengalahkan segalanya, termasuk rasa takut”
Flashback saat Chon berhasil menendang pinalti untuk pertama kalinya. Chon rupanya berusaha menyingkirkan trauma dan rasa takutnya demi Nam. Ia ingin agar Nam juga tak takut pada tongkat mayoret.
Di halaman berikutnya ada foto pertumbuhan Pohon Mawar Putih yang sudah ia siapkan jauh-jauh hari sebelum hari valentine. Di foto pertama tertulis, “Hari pertama.” Foto kedua, “Sangat sulit untuk tumbuh.” Foto kelima, “Tunas pertama.”

Flashback saat Chon memberikan mawar putih pada Nam, setelah mengatakan itu dari temannya, Chon berbalik kemudian menyalahkan dirinya sendiri yang tak bisa jujur. Di bawah foto mawar putih yang telah tumbuh:
“Hari ini aku memberikan mawarnya pada Nam, kukatakan itu dari temanku karena aku tak bisa mengatakan yang sebenarnya”
Kemudian langsung flashback adegan saat Top menembak Nam. Chon turun dari tangga dengan lemas. Ia hampir tak bisa berjalan lagi kemudian menyandarkan kepalanya ke dinding tangga.

Halaman berikutnya gambar Top dan Nam dari bawah tangga.
“Hari ini aku melihat Top menembak Nam. Kau tahu? aku sakit. Kenapa waktu kita tak pernah cocok?”
Chon menepuk bukunya dengan sedih. Ia teringat saat ia berlari-lari agar bisa memotret Nam yang jadi pemimpin mayoret. Juga saat ia Top menggendong Nam yang terkilir kakinya. Rupanya Chon sempat memotret dan memasangnya di buku album itu.
“Aku juga ingin kau naik ke punggungku.”
Juga banyak adegan flashback yang lainnya, termasuk saat Nam dan Chon di kolam renang. Rupanya Chon sempat menyelesaikan kalimatnya meski tak didengar oleh Nam yang pergi dengan Top, “Nam, maukah kau menjadi kekasihku?”
Chon mulai merasa hatinya makin tersiksa dan sakit. Saat Top mencium pipi Nam, kau bisa lihat ekspresi wajah Chon, kaget dan pucat pasi.
Di rumahnya Nam terus menangis. Tentu saja, ia telah mencintai Chon lebih dari 3 tahun. Ia terus menangis sendirian di depan jendela kamarnya, tanpa sadar malam itu Chon datang ke depan rumahnya. Ia datang untuk menaruh buku album yang ia buat untuk Nam, agar tahu kalau selama ini ia juga telah mencintai Nam lebih dari 3 tahun. Sejak Nam masih si itik buruk rupa, Chon telah mencintainya apa adanya. Chon terngiang-ngiang perkataan Top, “Aku memohon satu hal padamu Chon, apapun yang terjadi kau takkan memacari Nam kan?”
Dengan langkah gontai Chon pergi dari rumah Nam, karena ia harus segera berangkat ke Bangkok. Nam yang masih menangis tak tahu kalau Chon melintas di bawah jendela kamarnya.
9 tahun kemudian……

Motor Chon berhenti di sebuah perusahaan. Kayaknya sih perusahaan real-estate. Chon masuk ke perusahaan tersebut sambil menggendong bayi yang ia bawa dari gallery fotografinya, dilihatnya Pin melambai ke arahnya. Pin menghampiri Chon yang menyerahkan bayi itu pada Pin, “Maaf sudah merepotkanmu”kata Pin (disini pertanyaan kak ari terjawab… hehehe). Bayi itu ternyata bukan anak Chon, melainkan anak Pin. Sepertinya Chon sudah memutuskan Pin di malam setelah Nam mengungkapkan perasaannya pada Chon.
“Tak apa, anakmu sudah seperti anakku…”kata Chon. Sebenarnya sih wajar kalau itu bukan anak Chon, sama sekali nggak ada mirip-miripnya ama Chon. Hehehe….
Pin merengut “Seandainya suamiku bisa menyayanginya seperti kamu…”
Chon mengacak rambut Pin, “Ah, kau ngomong seperti itu lagi…”
Kemudian Chon hendak pergi tapi ditahan oleh Pin, “Hey Chon! Bagaimana tentang acara Tv yang kau sebut? Apa kau akan hadir?”
Chon tersenyum, “Aku tak tahu…”
Latar pun berpindah ke sebuah acara talk show di sebuah Tv terkenal. Di situ Nam duduk. Ia dihadirkan sebagai seorang desainer ternama yang karyanya terkenal di Amerika. Bahkan katalog modenya pun dimuat di majalah mode terkenal.
Cheer, Nim dan Gie pun datang ke acara itu, mereka sudah dewasa, Nim bahkan memakai seragam polisi. Mereka melambaikan tangan ke Nam yang dibalas oleh Nam. Guru Inn juga hadir. Guru Inn rupanya sudah menikah dengan Guru Olahraga tampan yang baru itu, Guru Boat. Tapi Guru Boat sangat romantis terhadapa Guru Inn, bahkan cenderung terlalu romantis hingga Guru Inn terlihat risih. Pang dan Ibunya juga datang. Pang sudah besar sekarang.
Kemudian talk show pun menyerempet ke masalah masa lalu Nam, “Kamu memberitahu wartawan bahwa dulu saat kau masih muda, maaf, kau sama sekali tak cantik, tak modis, sama sekali beda dari yang sekarang. Lalu apa yang membuatmu berubah?”
“Itu karena saya jatuh cinta pada seseorang…”ucap Nam sambil tersenyum.
“Jatuh cinta?”tanya Hostnya, “Bisakah kau menceritakan cerita itu?”
“Bisa” kata Nam memulai cerita, “Ia adalah senior saya. Seorang pemain sepak bola. Sangat lucu. Pada saat itu saya berwajah jelek di kelas 1, maka saya mencoba memperbaiki diri, jika itu bisa membuat saya menjadi lebih cantik dan lebih baik, saya coba untuk lakukan. Saya juga mencoba belajar dengan lebih rajin agar dia mungkin menyukai saya”
“Lalu apakah akhirnya dia tahu perasaanmu?”
“Dia tahu, tapi kisah kami tak berakhir bahagia. Aku pergi belajar ke Amerika untuk tinggal bersama ayahku”
“Oh itu buruk sekali”ucap Hostnya.
“Tapi ketika saya kembali memikirkannya, dia seperti inspirasi untuk saya, dia membuat saya menggunakan cinta dengan cara yang lebih baik… dia seperti… kekuatan yang mendukung saya agar saya bisa menjadi lebih baik hingga menjadi Nam yang sekarang…”
Host cewek itu kemudian mengeluarkan sesuatu yang sangat Nam kenal. Itu Album yang dibuat Chon untuk Nam, “Nam, kau masih mengingat buku ini?”
Nam terkejut, ia menerima buku itu kemudian mendekapnya erat, “Ingat. Iya saya ingat…”
Host nya tertawa, “Kalau begitu mari kita sambut pemilik buku ini! Chon, Mantan Pemain Bangkok Glass!”
Nam terkejut. Ia menoleh ke belakang. Teman-temannya juga terkejut. Dari belakang panggung, Chon muncul dengan membawa sebuket bunga dan menghampiri Nam.
“Sekarang ia merubah karirnya menjadi fotografer profesional…”jelas Hostnya.
Nam yang gugup tak tahu harus berbuat apa hanya bisa berdiri dan merapikan gaunnya. Chon menyerahkan bunganya, “Saya ingin memberi ini untuk Nam”
Nam masih gugup, ia menunjuk dirinya sendiri, “Nam??”
“Ini untuk Nam…”ujar Chon lagi.
Nam mengelus tengkuknya grogi, ia menerima bunga itu sambil malu-malu. Mereka berdua masih berdiri sampai hostnya harus menyuruh mereka duduk.
“Saudara Chon, setelah lama tak bertemu Nam, ada yang ingin kau katakan? tanya Host.
“Euh, saya ingin memberitahu Nam bahwa…”Chon mengeluarkan sesuatu dari kantongnya, rupanya Tuan Kancing, “Kancing ini sebenarnya bukan milikku. Mungkin milik Ding.”
Okeh, that’s hurt Chon… Nam menerima kancing itu dengan hati pahit. Sementara Chon malah tertawa geli.
“Lalu Bagaimana denganmu Nam? Apa kau memiliki sesuatu untuk dikatakan?”tanya Host.
“Emm, saya ingin bertanya pada Kak Chon…”kata Nam takut-takut, “Apakah… Kak Chon sudah menikah?”
Chon terlihat ragu dan berat mengatakannya, “Ummm…. aku….”
Nam menunggu dengan tegang. Tapi kemudian Chon tersenyum.
“Aku menunggu seseorang pulang dari Amerika…”kata Chon memandang Nam penuh senyum.
Nam tersenyum dan menangis bahagia. Kisah cintanya ternyata tak berakhir sedih. Chon masih menunggunya selama 9 tahun.
———————————The End———————————-